Rabu, 25 Januari 2012

Sulap Fisika : Telur Di Dalam Botol

 

Percobaan fisika sederhana ini pernah saya lihat di kampus ketika jurusan mengadakan pameran alat-alat fisika sederhana. Berikut akan saya coba jelaskan kepada sahabat tentang proses pembuatannya.

Alat dan bahan:
  • Sebuah botol yang memiliki diameter mulut yang cukup besar, namun tidak dapat dilalui sebutir telur.
  • Sebutir telur ayam yang telah direbus dan dikupas kulitnya
  • Beberapa lembar kertas
  • Korek api
  • Beberapa butir dry ice (biang es)
Langkah-langkah percobaan :
Jika dipikir-pikir, kita tak mungkin dapa memasukkan telur ke dalam botol apalagi diameter mulut botolnya lebih kecil dari ukuran telur. Tapi ternyata secara fisika, memasukkan dan mengeluarkan telur ke dalam botol ialah hal yang mudah. Tidak percaya? Mari kita lihat penjelasan di bawah ini.

Memasukkan telur ke dalam botol
  • Siapkan botol dan telur yang akan digunakan
  • Bakar selembar kertas kemudian segera masukkan ke dalam botol
  • Segera letakkan telur di atas mulut botol segera saat api masih menyala,
  • lalu berikan sedikit tekanan, hal ini dimaksudkan agar botol menjadi terisolasi dari udara luar.
  • Diamkan beberapa saat, maka telur perlahan-lahan akan masuk ke dalam botol
Mengeluarkan telur dari dalam botol
  • Masukkan beberapa butir dry ice ke dalam botol
  • Kemudian balik botol sehingga telur terletak pada mulut botol bagian dalam, usahakan jangan sampai ada dry ice yang keluar botol
  • Lalu jaga agar dry ice tidak terlalu lama menyentuh telur, diamkan beberapa saat sampai telur kluar seluruhnya dari dalam botol
Konsep Fisika :
Dalam percobaan ini, teori fisika yang berperan ialah tekanan udara.

Memasukkan telur ke dalam botol
Anggapan dasarnya adalah bahwa nyala api dapat terjadi ketika terdapat kandungan oksigen dalam jumlah yang cukup di dalam udara. Nah, proses pembakaran ini akan menghabiskan sejumlah mol oksigen sesuai dengan jumlah yang diperlukan dalam pembakaran tersebut. Pada saat kertas yang telah terbakar dimasukkan ke dalam botol, api tersebut akan terus menyala sambil mereaksikan antara oksigen dengan kertas. Lama-kelamaan jumlah oksigen dalam botol akan habis.

Sebagaimana yang telah diketahui bahwa jumlah mol zat yang bereaksi sebanding dengan tekanannya ( pV = nRT), maka pada saat jumlah mol oksigen dalam botol berkurang, tekanan dalam botol pun akan turun. Hal ini menyebabkan tekanan udara dalam botol akan lebih rendah daripada tekanan udara luar. Akibatnya telur akan mendapat tekanan dari luar sehingga perlahan-lahan telur akan terlihat seolah-olah terhisap ke dalam botol sampai masuk seluruhnya ke dalam botol.

Mengeluarkan telur dari dalam botol
Konsep yang digunakan untuk mengeluarkan telur dari dalam botol tidak banyak berbeda dari proses memasukkan telur ke dalam botol, yang berbeda hanyalah melakukan hal yang sebaliknya, yaitu dengan meningkatkan tekanan di dalam botol sehingga lebih tinggi dari tekanan di luar botol.

Dengan memasukkan dry ice ke dalam botol mampu menaikkan tekanan di dalam botol tersebut. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa bahan dasar pembuat dry ice adalah semacam gas yang dipadatkan, maka dalam suhu kamar dry ice akan menyublim dan menghasilkan gas. Nah, gas inilah yang digunakan untuk mendorong telur keluar dari dalam botol.

Sumber Listrik Alami: Baterai Buah

Wah ada-ada aja nih yang punya blog, masa buah dijadiin baterai dimana-mana enaknya juga dibikin rujak pasti seger. Believe it or not kita dapat menyalakan sebuah lampu kecil dengan menggunakan buah. Kalo begitu mari kita langsung buat saja.

Alat dan bahan yang dibutuhkan:
  1. Kentang (disini kita pakai kentang, tapi kalian menggunakan lemon atau buah lainnya jika tertarik)
  2. Lampu LED (atau lampu bohlam kecil juga bisa)
  3. Kabel
  4. Penjepit buaya
  5. Lempengan tembaga
  6. Lempengan seng
  7. Untuk pengganti tembaga dan seng ini dapat digunakan isi dalam baterai yang biasanya berwarna hitam
Langkah-langkah:
  1. Tusukkan lempengan tembaga dan seng ke dalam kawat mentah.
  2. Jepitkan kabel kepada lempengan tersebut dan hubungkan dengan lampu.
  3. Lihat nyala lampu yang terjadi.
  4. Jika nyala lampu belum kelihatan, maka tambah kentang tersebut  agar arus listrik yang dihasilkan bertambah besar (lihat pada gambar).

Apa yang terjadi?
Lampu tersebut dapat menyala karena adanya arus listrik yang mengalir. Seperti halnya baterai lampu senter, kentang dan lempengan-lempengan itu pun menghasilkan arus listrik walaupun sangat lemah. Getah kentang mempengaruhi logam-logam itu secarakimiawi layaknya larutan elektrolit dalam aki. Oleh akren aitu, susunan seperti ini disebur elemen galvani, karena yang pertama kali mengamati proses ini dalam eksperimen ialah seorang dokter Itali bernama Galvani.

SUMBER : BUDAKFISIKA.NET

MAGNET DAN PERCOBAAN MEMBUAT SERBUK MAGNET

MAGNET

Kutub magnet itu adalah bagian dari magnet yang mempunyai daya untuk menarik atau daya magnet terbesar.

Magnet itu terbagi menjadi 2 yaitu :

1.Kutub Utara yaitu Kutub magnet yang selau mengarah ke kutub bumi.
2.Kuutb Selatan yaitu Kutub magnet yang selalu mengarah ke s elatan bumi.

Cara membuat magnet itu dengan cara :

1. Menggosok
Dengan di gosok besi atau baja ketika digosokan Dengan di gosok besi atau baja ketika digosokan bisa di buat mnjadi sebuah magnet yang memiliki daya tarik , penggosokan magnet tersebut harus selalu berlawanan.

2. Induksi Elektromagnetik
Yaitu cara membuat magnet dengan mengalirkan arus listrik melalui kawat nikelin yang dililit pada besi atau baja.

3. Induksi Magnetik
Adalah peristiwa batang besi dan baja menjadi magnet karena sebuah magnet yang beradadi dekatnya dan kutub magnet induksi itu kan selalau berlawanan denagn kutub magnetic utama.


Saya akan mencoba membuat serbuk magnet denagn cara menggosokan baja pada besi .
Denagn bahan- bahan
- Paku ( Besi )
- Kir ( Baja )

Cara membuktikan kemagnetan dengan cara yang simple.

Tahap pertama
- Baja di gosokan ke paku (besi) hingga muncul serbuk serbuk kecilyang mengandug magnet .

- Ketika serbuk magnet mulai banyak maka dari ujung baja menghasil kan tarikan terhadap serbuk serbuk kecik magnet tersebut.

- Maka hasil yang di uji yaitu serbuk menempel atau tertarik pada ujung baja (kir).
Gambar – gambar berikut adalah hasil percobaan.


CAHAYA MERAMBAT LURUS

I. Tujuan
Membuktikan bahwa cahaya merambat lurus
II. Landasan Teori
Cahaya adalah gelombang elektromagnetik dan dapat merambat pada ruang hampa udara. Cepat rambat cahaya di ruang hampa udara sebesar 3 x 108 m/s. Benda yang dapat memancarkan cahaya dinamakan sumber cahaya. Ada dua macam sumber cahaya, yaitu sumber cahaya alami dan sumber cahaya buatan. Sumber cahaya alami merupakan sumber cahaya yang menghasilkan cahaya secara alamiah dan setiap saat, contohnya matahari dan bintang.
Sumber cahaya buatan merupakan sumber cahaya yang memancarkan cahaya karena dibuat oleh manusia, dan tidak tersedia setiap saat, contohnya lampu senter, lampu neon, dan lilin.
cahaya memiliki sifat-sifat gelombang, diantaranya cahaya merambat lurus, cahaya dapat dipantulkan dan dapat dibiaskan. Bukti cahaya merambat lurus tampak pada berkas cahaya matahari yang menembus masuk ke dalam ruangan yang gelap. Demikian pula dengan berkas lampu sorot pada malam hari.
III. Alat dan Bahan
1. Senter
2. Kertas karton ukuran 20 cm x 20 cm (3 lembar)
3. Paku
IV. Langkah kerja
1. Melubangi kertas karton pada bagian tengah dengan paku.
2. Meletakkan kertas karton secara berjajar dengan jarak masing-masing 15 cm.
3. Menyusun kertas karton supaya lubang antara kertas karton yang satu lurus dengan kertas karton yang lain.
4. Menyalakan senter pada salah satu karton tepat pada lubang salah satu karton dan mengamati sinar yang terjadi.
5. Mencatat hasil pengamatan.

CAHAYA DAN PENGLIHATAN

Sebelum kita mulai belajar, ada beberapa pertanyaan yang perlu teman-teman pecahkan.
Dapatkah teman-teman mengamati benda-benda di sekitarmu saat ini? Bagaimana jika ruangan ini gelap dan tidak ada cahaya sedikitpun, apakah kalian masih bisa melihat benda-benda tadi?
Nah, dari dua pertanyaan di atas bisakah teman-teman simpulkan, apa yang menyebabkan kita bisa melihat benda-benda yang ada di sekitar kita?
1. Sifat-sifat cahaya
a. Cahaya merambat lurus
perhatikan percobaan berikut:
Senter yang dinyalakan di tempat gelap akan tampak garis lurus cahaya. Hal ini menunjukkan bahwa cahaya yang dihasilkan oleh lampu senter tersebut merambat lurus.
Pada percobaan kedua juga tampak bahwa cahaya lilin bisa masuk kecelah yang dibuat pada karton yang dipasang sejajar dengan cahaya lilin. Sementara jika karton nomor dua kita geser maka cahaya tidak dapat masuk melalui celah yang dibuat dan terhalang oleh karton lain.
Pada percobaan tersebut menunjukkan bahwa cahaya dapat merambat lurus
b. Cahaya menembus benda bening
perhatikan percobaan berikut:
Pada percobaan di atas terdapat 1 gelas berisi air bening dan 1 gelas berisi air kopi yang pekat. Pada percobaan itu tampak adanya perbedaan rambatan cahaya, cahaya yang melalui gelas berisi air bening bisa di teruskan hingga menembus benda tersebut, sedangkan cahaya yang melalui gelas berisi air kopi yang pekat tidak dapat diteruskan/menembus gelas, karena cahaya yang melewatinya terhalang oleh partikel-partikel kopi/benda gelap di dalam gelas.
Pada percobaan tersebut menunjukkan bahwa cahaya dapat menembus benda bening.
c. Cahaya dapat dipantulkan
Perhatikan percobaan berikut:
Pada percobaan di atas tampak bahwa cahaya senter di pantulkan/dibelokkan.
Dari dua percobaan tersebut dapat dibedakan pantulan cahaya berdasarkan bidang pantulnya.
Jika cahaya mengenai benda yang datar/rata permukaannya akan terjadi pemantulan teratur.
Jika cahaya mengenai benda yang tidak rata permukaannya akan terjadi pemantulan baur/difus
d. Cahaya dapat dibiaskan
Perhatikan percobaan berikut:
Pada percobaan di atas tampak bahwa pensil yang dimasukkan ke dalam gelas berisi air akan tampak seperti bengkok/patah, hal ini terjadi karena pensil tersebut/cahaya melalui 2 medium benda yang memiliki kerapatan yang berbeda (Kerapatan udara lebih kecil dari kerapatan air).
Pada percobaan ke dua terlihat bahwa cahaya matahari yang mengenai prisma diuraikan menjadi beberapa warna (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nilai, dan ungu atau disingkat MeJiKuHiBiNiU)
Dispersi cahaya : Peristiwa penguraian cahaya putih menjadi warna pelangi
Spektrum warna : Warna-warna pelangi yang terbentuk dari penguraian cahaya putih
Dua percobaan di atas menunjukkan bahwa cahaya dapat dibiaskan.

2. Hubungan antara cahaya dan penglihatan
a. Benda dapat kita lihat karena ada yang memantul pada benda ke mata kita.
Kita dapat melihat benda yang ada di sekitar kita karena ada cahaya yang memantul dari benda. Lensa mata kita akan terganggu jika kita sering melihat benda-benda/membaca dalam ruang yang remang-remang, mata kita juga akan rusak jika sering melihat benda dalam cahaya yang terlalu terang atau menyilaukan.
Saran menjaga kesehatan mata:
1. Membaca pada ruang yang cukup terang
2. Jarak pandang mata saat membaca kira-kira 30 cm dengan buku
3. Tidak memandang secara langsung benda-benda yang terlalu menyilaukan
4. Makan-makanan yang sehat dan mengandung vitamin A

b. Alat-alat optik membantu penglihatan kita.
    - Kacamata : berguna untuk membantu penglihatan pada orang yang mengalami kelainan/cacat mata
    - Miopi/Rabun Jauh : tidak bisa melihat pada jarak agak jauh ditolong dengan lensa minus ( – )/cekung- Hipermetropi/Rabun dekat : tidak bisa melihat pada jarak dekat ditolong dengan lensa positip ( + )/cembung
    - Presbiopi/Catat mata tua : tidak bisa melihat pada jarak terlalu jauh dan terlalu dekat ditolong dengan lensa rangkap (positip dan negatip)- Astigmatisme : tidak bisa membedakan garis lengkung dan lurus secara bersamaan, ditolong dengan lensa silinder
    - Katarak : kornea mata tertutupi oleh selaput tipis
    -Trahoma : mata mengalami kelainan akibat bakteri
    Kaca Pembesar (LUP) : berguna untuk melihat benda-benda yang kecil
    Mikroskop : berguna untuk melihat benda yang berukuran sangat kecil (mikro) seperti jamur, virus, bakteri, sel dll
    Kamera : berguna untuk menampilkan bayangan pada sebidang kertas atau layar
    Teropong/Teleskop : berguna untuk melihat benda-benda yang jauh seperti bintang, planet, tempat yang jauh dll.
    a. Teleskop bumi
    b. Teleskop bintang
    Periskop : berguna untuk melihat benda-benda yang terhalang, misalnya saat di kapal selam melihat permukaan air/laut

Selasa, 24 Januari 2012

BESARAN DAN VEKTOR

BESARAN DAN VEKTOR


KLASIFIKASI BESARAN FISIKA
 
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan terlebih dahulu dan tidak dapat dijabarkan dari besaran lain.
  Panjang - meter :
     Satu meter adalah panjang lintasan di dalam ruang hampa yang dilalui oleh cahaya dalam selang waktu 1/299,792,458 sekon.
   Massa - kilogram :
     Satu kilogram adalah massa silinder platinum iridium dengan tinggi 39 mm dan diameter 39 mm.
   Waktu - sekon
     Satu sekon adalah 9,192,631,770 kali periode (getaran) radiasi yang dipancarkan oleh atom cesium-133 dalam transisi antara dua tingkat energi (hyperfine level) yang terdapat pada aras dasar (ground state).
 
Besaran Turunan 
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok
  Contoh :
 Kecepatan
  pergeseran yang dilakukan persatuan waktu
  satuan : meter per sekon (ms-1)
 Percepatan
  perubahan kecepatan per satuan waktu
  satuan : meter per sekon kuadrat (ms-2)
    Gaya
  massa kali percepatan
   satuan : newton (N) = kg m s-2
 


Besaran Vektor:
Besaran yang memiliki besar (nilai/angka) dan arah
Contoh besaran Vektor:         Perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya,dll
Besaran Skalar:  
Besaran yang hanya memiliki besar (nilai/angka) saja